Saat itu adalah saat yang menyedihkan. Aku diajak ibuku pergi ke rumah sakit untuk menjenguk kakekku yang dirawat disana. Sampai di rumah sakit aku melihat kakekku terbaring lemah. Aku memijat kaki dan tangannya yang terasa dingin dan kaku. Aku sedih melihat keadaan kakekku saat ini. Tak terasa aku sudah cukup lama menemani kakek di rumah sakit. Aku pun pamit pada kakek untuk pulang, tapi kakek tidak menjawab pertanyaan ku dan hanya tersenyum manis padaku.
Keesokan harinya saat aku pulang sekolah, ibu tergesa-gesa menjemputku.
“cepat sedikit nak, kakek sudah meninggal!” kata ibu
“apa?” jawabku dengan sedih
“Ternyata kemarin adalah senyuman terakhir yang diberikan kakek untukku selama ia hidup.” Pikirku
“sekarang kita akan langsung pulang ke kampong.” Kata ibu
Sesampainya di kampong aku langsung menuju kamar kakekku. “betapa pucatnya dia,” kataku dalam hati melihat tubuh kakekku sudah terbujur kaku di tempat tidurnya. Tanpa terasa air mataku mengalir diatas pipiku. Aku tidak bisa menahan kesedihan yang kualami. Sekarang kakek sudah tiada, aku hanya bias merasakan bahwa setiap kakek selalu ada dan terus terus tersenyum manis padaku.
0 komentar:
Posting Komentar